Gus Ipul Menyebut Bahwa Ratna Sarumpaet Layak untuk Masuk Penjara dan Diberi Sanksi yang Berat
Gus Ipul Menyebut Bahwa Ratna Sarumpaet Layak untuk Masuk Penjara dan Diberi Sanksi yang Berat
Mantan
Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor dua periode yakni Saifullah Yusuf
berharap kebohongan yang telah dilakukan aktivis perempuan Ratna
Sarumpaet tidak hanya berakhir dengan permohonan maaf, harus ada
sanksinya.
Wakil Gubernur Jatim itu menilai bahwa jalur hukum harus segera ditempuh. Sehingga mampu memberikan efek jera bagi siapapun. Terutama bagi yang sudah dianggap pemimpin oleh masyarakat untuk tidak mudah mengumbar kebohongan untuk tujuan politik.
“Saya kira Ratna layak masuk penjara. Mengapa layak masuk penjara? karena dia telah menebarkan berita hoaks yang luar biasa dan menipu masyarakat serta menipu banyak tokoh negeri ini,” katanya, Rabu (3/10/2018).
Gus Ipul adalah nama panggilan akrab Saifullah Yusuf ini menilai bahwa Ratna harus mempertanggung jawabkan drama kebohongan yang telah dia buat dengan pertanggung jawaban secara hukum.
“Ratna harus bertanggung jawab akan berbuatannya, syukur-syukur kalau polisi masih menetapkan sebagai tersangka karena telah membuat gaduh ditengah negeri ini dalam suasana berduka,” ujarnya.
Akibat drama kebohongan yang dibikin Ratna Sarumpaet, elite negeri hampir saja bertikai.
Masyarakat dibuat gaduh dan saling serang di media sosial. Semula kebohongan ini menyasar penguasa dan menuduh negara telah membiarkan tindak kekerasan yang melanggar HAM.
“Menurut saya ini berbahaya sekali. Maka itu sebagai pelajaran generasi yang akan datang perlu dilakukan proses hukum yang cepat karena telah membuat gaduh. Yang salah harus dihukum,” kata Gus Ipul.
Diketahui bahwa drama kebohongan yang diperbuat oleh Ratna Sarumpaet bermula ketika sebuah foto yang memperlihatkan wajah Ratna Sarumpaet lebam penuh benjolan viral di media sosial.
Belakangan para tokoh oposisi dari tim Prabowo-Sandi lantas membela Ratna dan menyebut bahwa Ratna telah dipukulo oleh sekelompok orang yang tak dikenal dan menuding bahwa pemerintah adalah dalangnya dari semua kasus ini.
Tetapi setelah dua hari publik dibuat gaduh karena isu ini, pada Rabu (3/10/2018) kemarin, Ratna muncil ke publik dan menyebut bahwa dirinya telah berbohong. Mukanya penuh benjolan ternyata bukanlah akibat dari penganiayaan melainkat karena operasi sedot lemak.
Wakil Gubernur Jatim itu menilai bahwa jalur hukum harus segera ditempuh. Sehingga mampu memberikan efek jera bagi siapapun. Terutama bagi yang sudah dianggap pemimpin oleh masyarakat untuk tidak mudah mengumbar kebohongan untuk tujuan politik.
“Saya kira Ratna layak masuk penjara. Mengapa layak masuk penjara? karena dia telah menebarkan berita hoaks yang luar biasa dan menipu masyarakat serta menipu banyak tokoh negeri ini,” katanya, Rabu (3/10/2018).
Gus Ipul adalah nama panggilan akrab Saifullah Yusuf ini menilai bahwa Ratna harus mempertanggung jawabkan drama kebohongan yang telah dia buat dengan pertanggung jawaban secara hukum.
“Ratna harus bertanggung jawab akan berbuatannya, syukur-syukur kalau polisi masih menetapkan sebagai tersangka karena telah membuat gaduh ditengah negeri ini dalam suasana berduka,” ujarnya.
Akibat drama kebohongan yang dibikin Ratna Sarumpaet, elite negeri hampir saja bertikai.
Masyarakat dibuat gaduh dan saling serang di media sosial. Semula kebohongan ini menyasar penguasa dan menuduh negara telah membiarkan tindak kekerasan yang melanggar HAM.
“Menurut saya ini berbahaya sekali. Maka itu sebagai pelajaran generasi yang akan datang perlu dilakukan proses hukum yang cepat karena telah membuat gaduh. Yang salah harus dihukum,” kata Gus Ipul.
Diketahui bahwa drama kebohongan yang diperbuat oleh Ratna Sarumpaet bermula ketika sebuah foto yang memperlihatkan wajah Ratna Sarumpaet lebam penuh benjolan viral di media sosial.
Belakangan para tokoh oposisi dari tim Prabowo-Sandi lantas membela Ratna dan menyebut bahwa Ratna telah dipukulo oleh sekelompok orang yang tak dikenal dan menuding bahwa pemerintah adalah dalangnya dari semua kasus ini.
Tetapi setelah dua hari publik dibuat gaduh karena isu ini, pada Rabu (3/10/2018) kemarin, Ratna muncil ke publik dan menyebut bahwa dirinya telah berbohong. Mukanya penuh benjolan ternyata bukanlah akibat dari penganiayaan melainkat karena operasi sedot lemak.
Comments
Post a Comment